Manusia dan Kebudayaan
Manusia merupakan mahluk Tuhan yang
paling sempurna. Dengan dibekali akal, rasa dan karsa manusia dapat berbuat
kebaikan juga berbuat kejahatan. Dengan akalnya manusia dapat menciptakan/
membangun sesuatu yang dapat berguna bagi manusia pada umumnya. Dengan rasa
manusia dapat membangun/ menciptakan seni dengan rasa yang sangat tinggi.
Dengan akal dan rasanya juga manusia dapat menghancurkan dan membuat nilai –
nilai dari satu benda atau kemanusiaan menjadi rendah. Hal ini dapat kita lihat
dari adanya peperangan.
Hal ini juga dapat kita lihat melalui
profil bangsa Indonesia saat ini. Jurang pemisah antara yang miskin dan kaya
makin dalam dan lebar. Seakan – akan semakin sulit untuk sang miskin memperoleh
cara untuk melewati kemiskinan tersebut. Apakah ini kebudayaan Indonesia?
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?
Dalam
ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya
bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan.
Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka
kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya
akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat
adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan.
Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi
maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri
itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan
dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu
sendiri.
Dalam pengertian lain, manusia dan
kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia
itu hidup dan menetap dapat di pastikan manusia akan hidup sesuai dengan
kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya.
Manusia yang merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan mengadakan suatu kebiasaan-kebiasaan dengan komunitasnya yang terus mereka kembangankan dan lestarikan secara turun temurun sehingga kebiasaan-kebiasaan itu sudah menjadi suatu warisan dari generasi sebelumnya dan akan terus berkembang selama generasi-generasi selanjutnya tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut.
Manusia yang merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan mengadakan suatu kebiasaan-kebiasaan dengan komunitasnya yang terus mereka kembangankan dan lestarikan secara turun temurun sehingga kebiasaan-kebiasaan itu sudah menjadi suatu warisan dari generasi sebelumnya dan akan terus berkembang selama generasi-generasi selanjutnya tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut.
Setiap manusia memiliki kebudayaan yang
berbeda-beda itu di sebabkan mereka memiliki komunitas tersendiri di wilayahnya
sehingga apabila kita amati manusia di belahan dunia manapun memiliki
kebudayaannya masing-masing tak terkecuali di indonesia yang memiliki banyak
keberagaman budaya. Perbedaan kebudayaan ini sangatlah wajar karna perbedaan
yang dimiliki seperti faktor Lingkungan, faktor alam, manusia itu sendiri dan
berbagai faktor lainnya yang menimbulkan Keberagaman budaya tersebut.
Banyak sekali kebudayaan di negara
Indonesia tercinta kita ini, contohnya adalah seperti kebudayaan Betawi, Jawa,
dan masih banyak lagi.
Hakikat manusia dalam melestarikan dan
menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak terpengaruh oleh
kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karena kebudayaan
tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu. Namun akhir-akhir
ini, kita pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan di negara kita telah
terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan
efek dari arus globalisasi yang sangat kuat sehingga banyak
kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk ke dalam Negara ini
sehingga kebudayaan kita sedikit ‘terpengaruh’ oleh kebudayaan luar, khususnya
kebudayaan barat. Ini merupakan kelalaian masyarakat sekarang yang tidak mampu
menjaga keaslian budaya yang merupakan warisan dari nenek moyang kita
terdahulu. Tapi ini sudah terlambat untuk diatasi. Mengapa? Ibaratnya kita
seperti berjalan melawan arus yang sangat kencang, seperti itulah yang
masyarakat kita sedang alami. Mereka tidak mempersiapkan pertahanan untuk
melawan arus kencang tersebut. Bahkan mereka mulai mengikuti arah arus
tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini dibiarkan terus maka
kebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang. Tidakkah kita berpikir,
bagaimana dengan anak cucu kita kelak yang akan mewariskan kebudayaan kita,
sedangkan kebudayaannya itu sudah ‘tercemar’ oleh kebudayaan asing atau luar?
Apakah mereka akan bangga dengan kebudayaannya itu? Sungguh ironis memang.
Oleh karena itu sudah sepantasnya kita melestarikan kebudayaan di negara kita ini. Jangan sampai terpengaruh oleh kebudayaan luar. Memang banyak orang mengatakan bahwa kebudayaan luar, terutama kebudayaan barat, itu budaya yang serba gaul. Namun yang harus kita pahami dan sadari bahwa kebudayaan kita itu jauh lebih bernilai, apalagi yang masih terjaga keasliannya. Makan janganlah kita campur-adukkan kebudayaan kita dengan kebudayaan luar.
Sumber : google